
Layanan di tempat, On the Spot (OTS) Panitia Penerimaan Santri Baru (PSB) MADIPO di SMP Diponegoro Depok mendapati respon positif siswa-siswi dan civitas sekolah. OTS dilaksanakan beberapa kali saat jam istirahat. Madrasah Aliyah Diponegro Yogyakarta, transformatif, cemerlang, dan saleh pilihan bijak pendidikan masa depan.
Ketua Panitia PSB MADIPO Tahun Pelajaran 2025/2026, Muhammadh Alfian Ridoi dkk ramah menyapa siswa-sisw. Kegiatan OTS diterima dengan baik. Tidak sedikit yang tertarik, mengamati brosur dan bertanya. Beberapa siswa menyatakan siap bergabung di Madipo. Ada 6 anak inisiatif mengisi formulir pendaftaraan saat OTS. Tiga diantaranya ialah santri jelita asal Sleman, Bantul dan Boyolali.
Citra diri santri-santri bagus. Aya, Dewi dan Najwa nampak sentosa dan baik hati. Mereka licah lugas berbagi cerita pendidikan di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro. Masa kiris pernah ada. Yakni di tahun kedua, saat kelas 8 inginnya pulang terus. Lamban laun alami dijalani. Bersyur di pesantren mendapat banyak teman dan pengalaman.

Dewi (15) santri asal Boyolali ini sedang menempuh Pendidikan di kelas IX SMP Diponegoro. Santri jelita berzodiak Sagitarius ini smart dan inisiatif. Sederhana penampilanya namun pandangnanya jauh kedepan dan cakap mengkomunikasikan. Nalurinya tajam dan jujur. Cita-citanya tinggi. Kelak ia ingin kuliah perguruan tinggi tertua dunia, Universitas Oxford, Inggris.
“Mula-mulanya saya perhatikan ada hal baru di sekolah. Rupanya OTS MADIPO. Saya tertarik. Orang tua tidak tahu saya ambil formulir dan sudah daftar. Saat kunjungan ke pondok Bapak Ibu saya tunjukin stopmap pendaftar Madrasah Aliyah Diponegoro. Mereka menimpali lagi mengamini. Kata Bapak Ibu MADIPO bagus!” Kisah Dewi lincah berkisah.
Najwa (15) sekelas dengan Dewi. Usil saja saya daftar, mencoba keberuntungan. Saya terkesan program MADIPO ada pilihan full day & boarding school. Santri jelita asal Sleman ini tak ayal berkisah lika-liku di pesantren. Teman-temannya yang setia membuatnya kerasan. Meski kadang nakal Najwa mengakui bahwa modok merupakan jalan menambah ilmu, menempa pengalaman dan mematangkan kedewasaan.

Najwa menyukai ilmu sejarah dan kebudayaan. Santri jelita berzodiak Scorpio ini mencoba keberuntungan, bilamana di MADIPO ingin seperti kakak-kakak kelas yang hafalan Al-Qurán mereka bagus. Mbak Fitrin (XII) yang sering menyapa dan memacu kami untuk giat, tangkas dan kuat. Terkait studi lanjut perguruan tinggi saya akan ambil Bahasa Jawa di FBSB UNY. “Mohon doanya urusan ini mudah dan ijabah”. Pinta Najwa bersahaja.
Tak mau ketinggalan ialah Aya (15). Santri asal Bantul bulat meneruskan pendidikannnya di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo dan mendaftar di MADIPO. Aya berkisah bahwa mondok itu seru. Kesulitan dan rintangan mesti ada. Suka duka senantiasa hadir. Bagi saya yang demikian ujian. Bilamana kita mendapatkan ujian berarti Allah memberikan kita kemampuan. Jelasnya tangkas lugas.
Aya ingin seperti kakak kelasnya, alumni SMP Diponegoro, Nawa yang saat ini studi di S2 Universitas Kairo, Mesir. Aya memilih Madrasah Aliyah Diponegoro lantaran guru-gurunya bagus. Ada simaan terbuka Al-Qurán Al Karim di Ahad pertama setiap bulannya. Aya punya niat menghafal 30 juz. “Bapak dan Ibu sangat mendukung saya mondok dan sekolah di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Sembego Maguwoharjo (MADIPO).” Pungkas santri Sagitarius ini tulus.

Sesungguhnya Allah itu, mencintai mereka, yang luhur urusan-urusannya, dan tinggi pula cita-citanya. Dan Allah itu, tidak menyukai mereka, yang rendah urusan-urusannya, dan rendah pula cita-citanya. Bj